Profil Desa Kadipaten

Ketahui informasi secara rinci Desa Kadipaten mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kadipaten

Tentang Kami

Profil Desa Kadipaten, Selomerto, Wonosobo. Mengupas peran historisnya yang mendalam sebagai pusat Kadipaten kuno dan lokasi Makam Ki Ageng Karodangan, tokoh sentral yang diyakini sebagai cikal bakal Kabupaten Wonosobo.

  • Pusat Sejarah dan Cikal Bakal Wonosobo

    Desa Kadipaten memiliki nilai sejarah yang tak ternilai, diyakini sebagai pusat pemerintahan Kadipaten (Kadipaten) Wonosobo pada masa lampau.

  • Lokasi Makam Tokoh Pendiri

    Desa ini merupakan lokasi disemayamkannya Ki Ageng Karodangan, seorang tokoh leluhur yang dihormati dan dianggap sebagai salah satu figur cikal bakal atau pendiri Kabupaten Wonosobo.

  • Destinasi Utama Wisata Ziarah

    Berkat keberadaan makam tokoh bersejarah tersebut, Kadipaten menjadi salah satu destinasi utama wisata ziarah dan sejarah di Wonosobo, yang dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat.

XM Broker

Di antara denyut modernitas Kecamatan Selomerto, terdapat sebuah desa yang menjadi sauh bagi ingatan kolektif seluruh Kabupaten Wonosobo. Desa Kadipaten, sesuai namanya, bukanlah sekadar nama wilayah, melainkan sebuah penanda sejarah yang agung. Desa ini diyakini sebagai episentrum dari pemerintahan Kadipaten Wonosobo kuno dan, yang lebih penting lagi, menjadi tempat peristirahatan terakhir salah seorang tokoh babad alas atau cikal bakal Wonosobo. Kadipaten adalah sebuah desa pusaka, sebuah halaman sejarah di mana masa kini dan masa lalu bertemu dan di mana warganya mengemban tugas mulia sebagai penjaga api sejarah.

Pusat Kadipaten Kuno dan Makam Ki Ageng Karodangan

Keistimewaan utama yang membedakan Desa Kadipaten dari ribuan desa lain adalah kandungan historisnya yang sangat pekat. Nama "Kadipaten" sendiri merujuk pada statusnya di masa lampau sebagai pusat pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Adipati. Menurut narasi sejarah lokal dan tradisi lisan yang kuat, di sinilah letak pusat kekuasaan yang menjadi fondasi bagi berdirinya Kabupaten Wonosobo modern.Bukti fisik dan spiritual yang paling menguatkan status historis ini adalah keberadaan kompleks pemakaman kuno, di mana di dalamnya terdapat Makam Ki Ageng Karodangan. Ki Ageng Karodangan merupakan tokoh sentral dalam legenda pendirian Wonosobo. Ia dihormati sebagai seorang pemimpin, ulama, sekaligus leluhur yang memiliki peran krusial dalam membuka dan membangun wilayah Wonosobo.Karena statusnya yang sangat dihormati, makam ini telah menjadi destinasi wisata ziarah yang penting. Para peziarah dari berbagai penjuru Wonosobo dan daerah lain datang untuk berdoa, mengenang sejarah, dan mencari berkah. Keberadaan makam ini menjadikan Desa Kadipaten tidak hanya sebagai entitas administratif, tetapi juga sebagai pusat spiritual dan kultural yang mengingatkan seluruh masyarakat Wonosobo akan akar sejarah mereka.

Pertanian Subur sebagai Penopang Kehidupan

Meskipun menyandang nama besar sebagai pusat sejarah, denyut nadi ekonomi keseharian masyarakat Desa Kadipaten tetap bertumpu pada sektor pertanian. Terletak di kawasan Selomerto yang subur, desa ini diberkahi dengan lahan sawah yang produktif. Pertanian padi menjadi tulang punggung ekonomi yang telah menopang kehidupan komunitas penjaga sejarah ini selama berabad-abad.Selain pertanian, geliat ekonomi skala kecil juga tumbuh di sekitar situs makam. Warung-warung sederhana, area parkir, dan penjualan bunga untuk ziarah menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga. Terjadi sebuah simbiosis, di mana kegiatan pertanian memberikan stabilitas ekonomi dasar, sementara aktivitas wisata ziarah memberikan pendapatan komplementer yang dinamis.

Data Wilayah dan Denyut Komunitas Penjaga Sejarah

Desa Kadipaten secara administratif berlokasi di Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. Luas wilayahnya relatif kecil dan padat, yaitu 105,5 hektare. Berdasarkan data kependudukan per 25 September 2025, desa ini dihuni oleh 4.812 jiwa. Tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi, mencapai 4.561 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan yang ekstrem ini merupakan salah satu ciri khas permukiman kuno yang telah lama menjadi pusat aktivitas manusia.Komunitas Desa Kadipaten memiliki rasa kebanggaan dan identitas yang sangat kuat. Mereka memandang diri mereka bukan hanya sebagai warga biasa, tetapi sebagai "penjaga sejarah". Terdapat juru kunci dan kelompok masyarakat yang secara turun-temurun mengabdikan diri untuk merawat dan menjaga kesakralan kompleks makam Ki Ageng Karodangan. Semangat gotong royong sangat terasa dalam setiap kegiatan desa, terutama yang berkaitan dengan pemeliharaan situs bersejarah dan penyelenggaraan acara-acara tradisi.

Visi Masa Depan: Revitalisasi Desa Pusaka

Dengan modal sejarah yang tak ternilai, visi Desa Kadipaten ke depan adalah mentransformasikan dirinya menjadi sebuah "Desa Pusaka" yang terkelola dengan baik dan mampu memberikan edukasi sejarah yang lebih luas. Tantangan utamanya adalah bagaimana melakukan revitalisasi dan pengembangan tanpa mengurangi nilai kesakralan dan keaslian situs.Beberapa langkah strategis yang dapat menjadi fokus pengembangan antara lain:

  1. Penataan Kawasan Situs: Melakukan penataan di sekitar kompleks makam agar lebih nyaman bagi peziarah, misalnya dengan membangun pendopo yang representatif, fasilitas toilet yang bersih, dan jalur pejalan kaki yang tertata.

  2. Pembangunan Pusat Informasi Sejarah: Mendirikan sebuah galeri atau pusat informasi kecil yang menyajikan narasi sejarah tentang Kadipaten Wonosobo dan biografi Ki Ageng Karodangan secara informatif dan menarik bagi pengunjung.

  3. Penyelenggaraan Acara Budaya: Menggagas atau menghidupkan kembali acara budaya tahunan, seperti Haul (peringatan hari wafat) Ki Ageng Karodangan, yang dapat diisi dengan kegiatan keagamaan, pentas seni tradisi, dan bazar produk lokal.

  4. Digitalisasi Sejarah: Membuat konten digital (video dokumenter, situs web) untuk menyebarkan kisah sejarah Desa Kadipaten ke audiens yang lebih luas, terutama generasi muda.

Pada akhirnya, Desa Kadipaten adalah sebuah wasiat hidup. Setiap jengkal tanahnya seakan berbisik tentang kisah masa lalu, tentang perjuangan para pendiri, dan tentang asal-usul sebuah daerah. Dengan terus menjaga api sejarah ini, masyarakat Kadipaten tidak hanya merawat makam leluhur mereka, tetapi juga merawat akar identitas dan jiwa dari seluruh Kabupaten Wonosobo.